MAKALAH
ANALISIS
KUALITAS TES DAN BUTIR SOAL
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS PADA MATA KULIAH PERENCANAAN,
PENGELOLAAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN (P2EVP)
Oleh:
ARIDOL
PUTRA
WIBAWA
MEGA PUTRA
KARMAN
Dosen Pembimbing :
Tiy
Kusmarrabbi Karo, S.Pd.I, M.A
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKUTAS
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM AS-SUNNAH DELI SERDANG
2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................. 1
BAB II PEMABAHASAN...................................................................................... 2
A. Penertian Analisis Tes Dan Butir
Soal............................................................ 2
B. Menganalisis
Hasil Tes.................................................................................... 2
C. Analisis Butir Soal.......................................................................................... 3
D. Cara Analisis Butir Soal.................................................................................. 5
BAB III PENUTUP................................................................................................. 10
A. Kesimpulan..................................................................................................... 10
B. Daftar Pustaka................................................................................................ 11
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat iman,
nikmat islam, dan nikmat kekuatan yang dimana denganya pemakalah bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
Kualitas Tes Dan Butir Soal” ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad –Shollallahu ‘alahi wasallam-.
Selanjutnya
pemakalah berterima kasih banyak kepada Bapak Tiy Kusmarabbi Karo, S.Pd.I, M.A.
Selaku dosen kami dalam mata kuliah P2EVP yang telah memberikan ilmu dan
arahannya, semoga ini menjadi amalan kebaikan bagi beliau yang menghasilkan
pahala yang berlimpah dari sisi Allah ta’ala.
Pemakalah
juga berterima kasih kepada teman-teman yang telah berjuang bersama dalam
menuntut ilmu, mudah-mudahan masa muda kita ini senatiasa untuk ketaaan kepada
Allah Ta’ala.
Akhirnya,
kami berharap kepada para pembaca sekalian untuk memberikan koreksi dan masukan
yang membangun ketika mendapatkan suatu kesalahan dalam penulisan makalah ini,
semoga hal ini berguna untuk memperbaiki penulisan makalah kami selanjutnya.
Deli Serdang, 30
Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah satu upaya dalam meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas
pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam penilaian proses dan
hasil belajar siswa di sekolah, guru memberikan suatu evaluasi untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan materi yang telah dikuasai oleh siswa selama proses
belajar mengajar mengenai materi yang disampaikan.
Dalam melaksanakan kegiatan
evaluasi, berhasil atau tidaknya sangat ditentukan oleh tepat atau tidaknya
pelaksanaan ujian. Untuk melaksanakan ujian ini memerlukan alat-alat. Bagi
ujian tertulis maka alatnya adalah butir-butir soal tertulis. Bagi ujian lisan maka
alatnya adalah butir soal tertulis yang disediakan bagi setiap tes, atau
sekurang-kurangnya pokok pertanyaan yang sudah tertulis dan dipersiapkan
sebelumnya. Bagi ujian praktek, maka alatnya adalah lembar pengamatan yang
berisi segi-segi yang diamati beserta rentang skor masing-masing.
Idealnya sebelum suatu tes
dipergunakan maka tes tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagi tes yang
baik, maka tes yang bersangkutan perlu diuji cobakan. Namun sebelum diuji
cobakan tes tersebut harus memperlihatkan indokator-indikator sebagai tes yang
baik. Dalam hal ini dilakukan suatu analisis butir soal.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, dapat dirumuskan:
1. Pengertian,tujuan
dan manfaat analisis tes dan butir soal?
2. Bagaimanakah
cara menilai tes yang dibuat sendiri?
3. Bagaimanakah
menganalisis butir soal?
C. Tujuan
Adapun
yang menjadi tujuan dalam makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui
cara menilai tes yang dibuat sendiri.
2. Mengetahui
analisis butir soal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian,
Analisis Tes dan Butir Soal.
Analisis tes dan
butir soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat
kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal
yang menjadi bagian dari tes tersebut. Sebab itu, tes digunakan guru harus
memiliki kualitas yang baik. Analisis tes berkaitan dengan pertanyaan apakah
tes itu mampu dijadikan sebagai alat ukur benar-banar mampu mengukur apa yang
hendak diukur, dan sampaimana tes
tersebut dapat diandalkan dan berguna[1].
B. Menganalisis
Hasil Tes
Ada 4 cara untuk menilai tes, yaitu:
a. Meneliti
secara jujur soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat diperoleh
jawaban tentang ketidak jelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan
lain-lain keadaan soal tersebut.
b. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut antara lain:
1) Apakah
banyaknya soal untuk tiap topik sudah seimbang ?
2) Apakah
semua soal menanyakan bahan yang telah diajarkan ?
3) Apakah
soal yang kita susun tidak merupakan pertanyaan yang membingungkan (dapat
disalah tafsirkan)?
4) Apakah
soal itu tidak sukar untuk dimengerti ?
5) Apakah
soal itu dapat dikerjakan oleh sebagian besar siswa ?
c. Mengadakan
analisis soal (item analysis). Analisis soal adalah suatu prosedur Yang
sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus
terhadap butir tes yang kita susun.
Faedah mengadakan analisis soal:
1)
Membantu kita dalam mengidentifikasi
butir-butir soal yang jelek.
2)
Memperoleh informasi yang akan dapat
digunakan untuk menyempurnakan soal-soal untuk kepentingan lebih lanjut.
3)
Memperoleh gambaran secara selintas
tentang keadaan yang kita susun.
d. Mengadakan
checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes buatan
Guru adalah validitas kurikuler.
Guru adalah validitas kurikuler.
e. Mengadakan
checking reliabilita. Salah satu indikator untuk tes yang
Mempunyai realibilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu mempunyai daya pembeda yang tinggi[2].
Mempunyai realibilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu mempunyai daya pembeda yang tinggi[2].
C. Analisis
Butir Soal
Analisis
butir soal yang dalam bahasa inggris disebut item analiysis dilakukan terhadap
empirik.Maksudnya, analisis itu baru dapat dilakukan apabila suatu tes telah
dilaksanakan dan hasil jawaban terhadap butir-butir soal telah kita peroleh.
1. Tujuan,dan
Manfaat Analisis butir soal
Tujuan analisis butir soal yaitu
untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,kurang baik dan soal yang
buruk. Sehingga dapat petunjuk untuk mendapatkan perbaikan.
Manfaat yang dapat diberikan apabila
dilakukan analisis terhadap butir soal,sebagai berikut :
a. Untuk
mengetahui soal yang dianalisis telah berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
b. Untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal.
c. Untuk
mengetahui apakah tanggapan-tanggapan soal yang dianalisis sudah baik
susunannya.
d. Untuk
mengetahui apakah soal yang dianalisis sudah betul/baik konstruksinya.
e. Untuk
bahan masukan menyusun program remedial teaching.
f. Untuk
meningkatakan keterampilan guru dalam merencanakan dan mengolah hasil tes.
Dalam
analisis butir soal secara kuantitatif ada empat yang perlu dianalisis pada
setiap soal yang telah dikerjakan siswa yaitu :
1. Analisis
Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan. Sebaliknya soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
Dalam menentukan kriteria soal,
apakah soal tersebut termasuk mudah, sedang, atau sukar adalah berdasarkan
pertimbangan – pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut antara lain adalah:
Aspek yang di ukur dalam pernyataan tersebut. Sifat materi yang di ujikan atau
ditanyakan. Isi bahan yang di tanyakan sesuai dengan bidang keilmuannya, baik
luasnya maupun kedalamannya.
2. Analisis
Daya Pembeda
Daya pembeda adalah mengkaji
soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang
termasuk ke dalam kategori rendah dan kategori tinggi prestasinya. Tujuan daya
pembeda yaitu untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang
tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau
lemah prestasinya.
3. Pola
jawaban soal
Pola jawaban soal adalah distribusi
testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda.
Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih
jawaban a,b,c, , atau datau yang tidak memilih pilihan manapun (blangko).
D. Cara
Analisis Butir Soal
1. Penskoran
Penggunaan skor tes adalah untuk
mengukur penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang mewakili ranah kemampuan
kognitif. Ranah kemampuan yang diukur adalah ranah kemampuan kognitif.
Pemberian skor dengan menggunakan skala bebas, tergantung besarnya bobot butir
soal. Hal ini seperti diungkapkan oleh Arikunto (1986:45) bahwa dalam penentuan
skor tertinggi dari skala yang digunakan tidak selalu sama. Pemberian skor
total setiap butir tergantung banyaknya langkah kesukaran pertanyaan
penyelesaian dalam soal tersebut.
2. Validasi
Suatu alat dikatakan valid(absah
atau sahih) apabila alat tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur
(Suherman, 1994:129). Sedangkan Sudjana (1992:12) mengemukakan bahwa, validitas
berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai,
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Menurut Suke Silverius (1991:52)
menyatakan, “soal yang akan ditulis harus mampu mengukur pencapaian TKP yang
merupakan indikator TIU. Berarti, soal yang akan disajikan hendaknya didasarkan
atas TKP. Selanjutnya dikatakan TKP dan indikator mempunyai perumusan persis
sama, perbedaannya TKP diarahkan pada kegiatan belajar mengajar tetapi
indikator diarahkan pada penulisan soal”.
Salah satu cara untuk mengetahui
derajat validitas tes adalah dengan membuat tabel spesifikasi yang memasangkan
setiap butir soal dengan setiap aspek dalam TIK atau indikator. Adapun tabel
spesifikasi tiap butir dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL SPESIFIKASI PENULISAN BUTIR SOAL
Jenis Sekolah :
Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester : 1
(satu)/I
Bentuk soal :
Uraian
Tujuan Umum Pembelajaran
|
P.Bahasan/
S.P. Bahasan
|
Materi
|
Indikator
|
Aspek Kognitif
|
Nomor soal
|
||
C1
|
C2
|
C3
|
|||||
Siswa memahami dan terampil
menggunakan aturan, konsep dan rumus-rumus fungsi kuadrat dan grafiknya
|
Fungsi
Kuadrat
|
Fungsi
Kuadrat
Aplikasi
fungsi kuadrat dan grafiknya
|
·
Menemukan suatu fungsi dari
sekumpulan data yang diberkan.
·
Menentukan apakah suatu grafik
yang disajikan dalam diagram kartesius merupakan grafik fungsi.
·
Menentukan persamaan fungsi
kuadrat, jika diketahui titik balik minimum dan suatu titik yang dilalui
grafik fungsi kuadra
·
Menggunakan tranformasi geser
untuk menemukan grafik fungsi kuadrat g dari grafik fungsi kuadrat f yang
diberikan
·
Menggambarkan grafik fungsi
kuadrat
·
Menggunakan prinsip-prinsip dalam
fungsi kuadrat untuk menentu kan luas maksimum dua kandang dengan kondisi
yang diberikan
·
Menentukan hasil kali maksimum dua
bilangan jika diketahui jumlah kedua bilangan tersebut
|
x
x
x
x
|
x
x
x
|
1
5
3,6
2
4
8
7
|
Untuk mengetahui karakteristik dari
instrumen tes hasil belajar, dengan menganalisis data hasil uji coba, yang
dikenal dengan analisis butir tes. Butir tes dikatakan baik apabila memiliki
informasi yang baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Setelah soal disusun, dilakukan
telaah butir soal secara kualitatif yang bertujuan untuk menguji mutu butir
soal dari segi kesesuaian materi, bahasa, dan konstruksi. Ini berkaitan erat
dengan validasi isi. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Hasil Validasi Tes
No.
|
Validator
|
Penilaian Validator untuk Butir
Soal
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
||
1
|
Validator
1
|
LD
|
LD
|
LDP
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
2
|
Validator
2
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LDP
|
3
|
Validator
3
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LDP
|
LD
|
LD
|
LD
|
4
|
Validator
4
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
5
|
Validator
5
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
6
|
Validator
6
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
LD
|
Keterangan:
LD :
Layak Digunakan
LDP : Layak Digunakan dengan Perbaikan
Secara kuantitatif seyogyanya
memenuhi kritria validitas item, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda berdasarkan data hasil uji coba lapangan.
Arikunto menyatakan bahwa sebuah tes
dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti
memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Untuk
mengetahui apakah suatu alat ukur mempunyai validitas secara empirik, adalah
dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada masing-masing butir, dengan
skor total. Apabila skor semua pernyataan yang disusun berdasarkan konsep
berkorelasi positif dengan skor total, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur itu
mempunyai validitas. Validitas semacam ini disebut validitas butir.
3. Daya
Pembeda
Suatu butir soal mempunyai daya
pembeda yang baik apabila butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa
yang pintar dengan siswa yang lemah. Sebelum menghitung daya pembeda setiap
butir soal, terlebih dahulu dilakukan pengelompokan siswa atas tiga kelompok
berdasarkan skor total. Skor total diurutkan mulai yang terbesar sampai
terkecil. Penentuan kelompok atas dan kelompok bawah, menurut Kelly (dalam Nur,
1987:138) memberikan batasan bahwa 27% dari seluruh siswa yang dihitung mulai
urutan teratas merupakan kelompok atas, dan 27% dari seluruh siswa yang
dihitung dari urutan paling bawah merupakan kelompok bawah.
4. Reliabilitas
Tes
Suatu alat ukur disebut memiliki
reliabilitas yanng tinggi apabila instrumen itu memberikan hasil pengukuran
yang konsisten. Hasil pengukuran tersebut relatif serupa jika pengukurannya
dilakukan pada subyek yang sama meskipun dilaksanakan oleh orang yang berbeda
dan tempat yang berbeda. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suherman (1994:153)
bahwa suatu alat evaluasi (tes atau non tes) disebut reliabel jika hasil
evaluasi tersebut relatif tetap jika untuk subyek yang sama[3].
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Analisis
tes dan butir soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat
kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang
menjadi bagian dari tes tersebut.
Suatu
instrument dapat dikatakan valid apabila benar-benar mampu mengukur apa yang
hendak diukur dengan tepat. Validitas dapat dihitung dengan beberapa metode,
antara lain metode korelasi product moment angka simpangan,korelasi perbedaan
peringkat peringkat dan diagram pencar. Reliabilitas merupakan derajat
konsistensi suatu instrument.
Suatu tes
dapat dikatakan reliable apabila selalu memberikan hasil yang sama bila
diteskan pada kelompok yang sama pada kesempatan yang berbeda.
Analisis
butir soal dilakukan dengan melakukan perhitungan tingkat kesukaran dan daya
pembeda. Analisis lain yang dibutuhkan untuk memastikan kualitas tes dan butir
soal adalah analisis pengecoh, analisis homogenitas dan analisis efektivitas
fungsi opsi.
DAFTAR
PUSTAKA
[1].http://www.rangkumanmakalah.com/analisis-kualitas-tes-dan-butir-soal/
(diakses pada tanggal 30-05-2015)
[2] .
http://nhiaazzahra.blogspot.com/2012/01/analisis-kualitas-tes.html(diakses pada
tanggal 30-05-2015)
[3] .
http://harlona.blogspot.com/2013/09/cara-analisis-butir-soal.html(diakses pada
tanggal 30-05-2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar